dimanche 7 septembre 2014

Wisata di Gili Trawangan, Lombok Indonésie



Titik awal perjalanan dari Mataram. Dari terminal Mandalika naik len ke Desa Pamenang. Perjalanan sekitar 2 jam dan biaya kemarin ane ke patok 15 ribu rupiah (itu sudah harga pas, bapak kernetnya juga baik). Bloggers ngomong aja ke bapak sopir/kernetnya turun di Pelabuhan Bangsal.
Transportasi Len ke Desa Pamenang
Nanti bloggers akan nemuin gapura kayak foto dibawah.
Gapura Welcome to Bangsal
Untuk ke pelabuhannya, bloggers masih harus jalan lagi sekitar 1/5 km atau bisa ngojek/naik cidomo. Kemarin pas berangkat naik cidomo kenak RP 5000. Padahal aku tanya ke ibu-ibu yang kebetulan satu angkot dengan ane kalau ke Bangsal naik cidomo cuma Rp 2000 (Okelah fix memang begitulah di tempat wisata kalau ada wisatawan asing pasti akan matok tarif selangit). Setelah sampai di pelabuhan, bloggers langsung ke loket aja beli tiket boat transportasi ke pulau Gili yang diinginkan (awas hati-hati ama calo-calo sekitar situ yang nawarin tiket ya). Bloggers bisa memilih tiket transportasinya. Ada 2 pilihan, mau yang tiket public atau tiket fastboat. Aku kemarin itu beli tiket yang publik lebih murah, kalau tiket fastboat kisaran harga bisa sampek seratusan ribu. Nah untuk harga tiket publik ke 3 pulau Gili pun berbeda juga. Gili Air Rp 10.000, Gili Meno Rp 12.000 dan Gili Trawangan Rp 13.000.
Tiket public boat ke Gili Trawangan
Ingat yaaa, karena transport perahunya publik boat jadi harus nunggu penuh penumpang dahulu kalau mau menyeberang. Maksimal perahu harus terisi 30 orang. Perjalanan naik publik boat dari Pelabuhan Bangsal ke Gili Trawangan sekitar 1 jam. La première fois que je mis le pied sur Gili, un mot que je peux dire 'Cest vraiment une bleu mer du paradis». Benar masih bersih banget pantai dan air lautnya.
Pantai pelabuhan di Gili Trawangan
Langsung setelah turun dari perahu, aku ditawarin seorang bapak-bapak losmen. And you know, how much you've pay for rent the losmen? It's IDR 200.000 for local tourist. That's the cheapest price inn in Gili Trawangan. Oh well, karena ane dan 2 orang temen ane backapackeran, jadi harus mikir-mikir ulang kalau mau nyewa dengan harga segitu (meminimalisir budget bro~). Keputusan akhirnya gak jadi sewa. (sebelumnya sih udah ditawar 100ribu/malam 1 kamar untuk 3 orang, tapi bapaknya ngotot gak ngasih. Ya udin). Padahal ane searching di mbah goog itu ada yang matok 75ribu/malam tapi update an tahun 2013, 2012 gitu sih infonya hahha (Ane berangkatnya awal agustus 2014). Oke fix, penginapan gak dapat akhirnya nginep di gubug-gubug pinggir pantai (tentunya juga ijin sama yang punya gubug). Setelah naruh carrier yang berat noh, cari rental sepeda buat keliling pulau.

Transportasi sepedah onthel
Bike for rent di patok 50ribu/seharian untuk wisatawan lokal (nggak tau kalau untuk bule). Tapi harganya bisa di nego kok, ya pinter-pinter nawar ajalah. O iya, FYI aja nih transportasi yang boleh beroperasi di Gili Trawangan itu cuma cidomo dan sepedah pancal. Bebas polusi dah dari kendaraan berasap. Eh tapi ada sih polusinya, ya berupa *ek *ek nya kuda cidomo berkeliaran di jalanan.
Butuh waktu sekitar 1,5 jam buat mengelilingi Gili Trawangan lewat jalanan pinggir pantai via sepedah. Jalan disana ndak beraspal. Dari sisi jalan timur, selatan dan barat sudah bagus dan keras jalan setapknya sehingga sepeda pun bisa digeber tanpa hambatan. Tapi kalau udah sampai sisi utara, beeeeh~ bledune polll (red; javanais). Sisi utara jalannya masih berpasir dan harus naik turun spedah untuk melewatinya. Jadi saran ane kalau ingin lihat sunset di barat, maka lewatlah jalan sisi selatan saja. Udah gitu ajah. Kalau misalnya mau renang-renang gitu, mending di siang hari (ya iyalah, masak malem) soalnya air lautnya tenang dan ombaknya bersahabat. Mmmm, kalau soal diving dkk, sorry bro ane gak tau dan gak nyewa kayak gitu (maklum kantong cekak).
Dan masalah tempat sholat, di Gili Trawangan sudah dibangun masjid kok. Don't worry, masyarakat disitu mayoritas agamanya Islam. Kalau aku kemarin tiap waktu sholat ke masjid deket pelabuhan penyeberangan di sisi sebelah timur pulau. Masjidnya gede dan masih tahap pembangunan. Karena keseringan bolak-balik kelihatan sholat disitu ane dikira teroris, banyak mas-mas backpack yang nggodain *ngarep banget* *tampar pakek kentongan*(oke fix ini tambah nggak fokus lagi). 
Sunset di sisi barat pulau
Nah ini yang sayang seribu sayang, aku nggak bisa berkuliner ria saat malam hari (padahal sudah planning banget hunting makanan khas sono T_T). Yaa ada alasan sih kenapa gak jadi nguliner, sekali karena kantong cekak memang benar gosip kalau makanan yang ada di pulau ini mahal bisa sampek 100% dari harga diluar pulau. Nasi bungkus balap dipatok harga 10.000 ribu/bungkus (ane beli di Mataram 5 ribu an). Beli air minum dingin kemasan/botol di mart, harga semua dipatok 10.000 dari segala macam jenis merk minuman botol (strategi aja nih untuk ngisi perut, sebelum ke Gili Trawangan bawa bekal makanan dari Mataram yak). Tapi maklum juga sih, untuk angkut bahan makanan dan dikirim ke Gili Trawangan saja harus bayar transport boat. Jadi wajar deh pourquoi le repas et le boison sont très cher là-bas. Tapi kalau dibandingkan dengan alam yang disajikan di Gili Trawangan, bloggers gak akan bakal nyesel deh datang ke pulau berlaut pasifik ini hehhe. FYI lagi ya, kebanyakan disitu yang datang bule-bule Prancis. Jalan kesana kemari en français toujours yang aku denger. So that's why I choose this destination. I wanna meet up and pratique parler mon français.
Oke deh, sekian dulu cerita tentang Gili Trawangan ya. Hope that you all will enjoy Gili Trawangan Island soon. Merci ^-^
Bienvenue à Gili Trawangan