jeudi 3 décembre 2015

Daylight; Go Ahead

Sebenarnya saya mau memposting ini setelah sehari benar-benar pergi dari sana, pas akhir bulan november. Tapi enggak apa-apa lah yang penting udah ke upload. Here we go curhatan saya about Pesantren Luhur. ;)
Logo Pesantren Luhur
Here I’m waiting, I’ll have to leave soon
Disini aku menunggu, aku harus segera pergi
Why am I holding on?
Kenapa aku bertahan?
We knew this day would come, we knew it all along
Kita tahu hari ini akan tiba, kita sudah lama tahu
How did it come so fast?
Bagaimana saat ini datang begitu cepat?
This is our last night but it’s late
Ini adalah malam terakhir kita, tapi sudah terlalu larut
And I’m trying not to sleep
Dan aku berusaha tak tertidur
Cause I know when I wake, I will have to slip away
Karena aku tahu saat terbangun,aku harus pergi

Chorus;
And when the daylight comes I’ll have to go
Dan ketika pagi menjelang, aku harus pergi
But tonight I’m gonna hold you so close
Tapi malam ini aku kan mendekapmu erat
Cause in the daylight we’ll be on our own
Karena saat pagi datang, kita akan berpisah
But tonight I need to hold you so close
Tapi malam ini aku harus mendekapmu erat
Oh-woah oh-woah oh woah

Here I’m staring at your perfection
Disini aku menatap kesempurnaanmu
In my arms, so beautiful
Dalam dekapanku, begitu cantik
The sky is getting bright, the stars are burning out
Langit mulai terang, cahaya bintang mulai pudar
Somebody slow it down
Seseorang, perlambatlah waktu
This is way too hard, cause I know
Ini sangat berat, karena aku tahu
When the sun comes up, I will leave
Ketika mentari tiba, aku kan pergi
This is my last glance that will soon be memory
Inilah terkahir kali kulihat dirimu yang kan segera menjadi kenangan
Back to Chorus;

I never wanted to stop
Aku tak pernah ingin berhenti
Because I don’t want to start all over, start all over
Karena aku tak ingin mengulang segalanya
I was afraid of the dark
Aku takut kegelapan
But now it’s all that I want, all that I want
Tapi kini, hanya itulah yang kuinginkan
Back to Chorus;
Oh-woah (yeah), oh-woah (yeah), oh-woah (yeah)

Sekedar selayang lagu dari Maroon 5 yang menggambarkan adanya perpisahan antara dua orang ketika pertemuan yang mengenalkan keduanya. Mungkin mereka sadar akan jalan hidup masing-masing yang ditempuh berbeda. Akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah. Keadaan, waktu, dan pandangan hidup memaksa salah satunya harus segera pergi untuk meneruskan kembali jalan hidup yang ia pilih.
Bangunan kokoh Pesantren Luhur Malang
Kali ini sengaja mengutip lagu tersebut karena terbawa perasaan banget (baper) hehhe. Iya, sudah kurang lebih 4 tahun aku mencari ilmu di bumi Arema ini. Dan tak terasa 4 tahun pula lah aku bertahan dan berada di pesantren luhur (LTPLM) saat masuk di tahun 2011. Banyak sekali pengalaman, momen-momen; senang, sedih, bahagia, kecewa dan kehilangan yang ku rasakan.

Sempat di tahun pertama dan kedua rasanya ingin sekali hengkang dari tempat aku menuntut ilmu agama disini karena tak kerasan. Namun perlahan pikiran dan hati ini mulai terbuka dan sadar di tahun ketiga akan pentingnya mencari barokah, doa, ilmu dari pesantren.
Masa-masa sulit pun datang di akhir tahun 2013 ketika pengasuh pesantren kami lebih dulu meninggalkan para santrinya ke tempat beliau benar-benar beristirahat dari perjuangannya menegakkan agama islam.
Pengasuh Pesantren Luhur Malang
Prof.Dr.K.H.Achmad Mudlor, S.H
Ada saat kami para santrinya menangis tiada terkira atas kepergian beliau. Aku sendiri pun tak bisa menahan air mata yang keluar dari pelupuk mata ini. Betapa sebentarnya aku mengenal beliau dan hal yang aku takutkan dalam pikiran pun datang ‘gimana keadaan pesantren ini kalau benar-benar ditinggal sama abah ya ?’. sempat ada senior yang menjawabi saya ‘hussh,,, ngomong opo toh.. gak ilok.’. Begitu kira-kira tegur salah seorang senior.
Ya itulah beberapa momen terbesar bagi saya di pesantren ini. Ya mungkin masih banyak hal-hal atau kejadian yang hanya bisa aku simpan saja tanpa harus dijelaskan disini.
Kini meski begitu berat hati ini, tiba saatnya ku harus melanjutkan kembali perjalananku menyongsong masa depan dan meneruskan perjuangan dalam menggapai mimpi. Jalan yang ku ambil/pilih adalah harus meninggalkan pesantren pertamaku ini. Aku tidak benar-benar pergi meninggalkan pesantren ini. Tapi hanya mencukupkan waktu yang ku punya untuk pesantren ini dan melanjutkan kembali langkahku dengan tak tinggal lagi di pesantren. Yeaah, tidak mudah memang. Tapi harus ikhlas untuk bisa melangkah lebih maju dari sekarang. Kenagan yang telah tercipta selama aku disini, terima kasih banyak. Terima kasih segala pelajaran, orang-orang di dalam pesantren, teman-teman blok Azka yang beregenerasi dari generasi pertama ke generasi setelahnya (penulis salah satu generasi pertama penghuni blok tersebut).
HARLAH Pesantren ke 15
Penghuni Azka Generasi Pertama :v
Semoga semuanya (para santri) tetap mempertahankan kebiasaan-kebiasaan (jama’ah, istighatsah setelah sholat jama’ah shubuh dan maghrib, halaqoh dan ro’an pesantren dll.) yang sudah dijaga adatnya dari almarhum pengasuh ketika masih ada hingga sekarang beliau telah wafat. Penulis pun tak lupa memohon maaf atas kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja, menyakiti dengan perkataan lisan maupun perbuatan. Maaf belum bisa berjuang penuh di pesantren Luhur. Sekali lagi maaf beribu-ribu maaf.
Semoga barokah tetap menyertai para santri, para alumni dan para ahlul ma’had (santri yang menetap selama lebih dari 4,5 tahun) dari Pesantren Luhur Malang. Aamiin. Wallahu’alam.
Buka bersama puasa Ramadhan tahun 2015 w/ Azka Family
Kumpul bukber se-angkatan pesantren (SAHUR 2011)

Aucun commentaire:

Enregistrer un commentaire