“Sekepal
tanah surga tercampakkan ke bumi”, begitulah seorang penyair menamai daerah
Kerinci. Pantas saja penyair tersebut menyematkan title tersebut karena
Kerinci memiliki bentang pemandangan alam yang hijau, indah, asri dan tenang. Kerinci
terletak di ketinggian 1600 mdpl dan terdapat gunung yang menjadi atap
tertinggi di pulau Sumatra. Sekaligus menjadi gunung tertinggi kedua di
Indonesia, yaitu gunung Kerinci dengan ketinggian mencapai 3805 mdpl. Gunung
kerinci merupakan gunung yang masih aktif dan masuk dalam kawasan Taman
Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Bagi orang yang hobi mendaki, Kerinci merupakan
salah satu gunung yang menjadi impian para pendaki untuk disinggahi dan
menapakkan kaki di puncaknya. Alhamdulillah, saya akhirnya bisa meninggalkan
jejak kaki saya di puncak Kerinci pada tanggal 19 September 2015.
|
Tugu Macan Desa Kersik Tuo |
Saya
berangkat ke gunung Kerinci bersama 3 orang teman dari Jakarta (Bang Efan, Mbak
Mira dan Bang Abel). Touchdown safely di Bandara Minangkabau Padang
pukul 12.00 WIB, kami langsung menuju basecamp Kerinci di desa Kersik
Tuo, Kec. Kayu Aro, Kab. Kerinci. Perjalanan dari bandara ke basecamp memakan
waktu ± 8 jam menggunakan travel dengan harga Rp 170.000/orang. Sesampainya di
basecamp pukul 21.00 WIB, 2 orang dari Palembang (Eki dan Beni) sudah tiba
terlebih dahulu menunggu kami. Kami langsung bincang-bincang sebentar,
istirahat dan packing ulang barang yang akan dibawa besok trekking.
|
Rute dari bandara Minagkabau, Padang ke desa Kayu Aro, Kerinci, Jambi |
|
Selfie bareng sebelum pendakian |
Besoknya
setelah mandi dan makan, tepat pukul 08.00 WIB kami berangkat menuju pintu
rimba. Untuk menuju lokasi pintu rimba, kami harus naik kendaraan sewaan karena
lokasinya lumayan jauh dari basecamp. Lalu kami mampir ke pos perijinan sebelum
masuk pintu rimba. Di pos perijinan kita harus membayar tiket masuk pendakian
Rp 7.500/hari. Kalau nanjaknya 2-3 hari tinggal dikalikan dengan nominal
tersebut. O iya, selama pendakian kami ditemani 2 orang kincai guide and porter
ter-hits dah disono (Bang Ijat dan Bang Yudha). Wkwkwk :p
|
Shelter 1 |
Sekitar
pukul 09.00 WIB, kami memulai perjalanan mendaki dari pintu rimba menuju pos 1
bangku panjang sekitar 20 menit. Lalu ke pos 2 batu lumut dan pos 3 pondokan.
Setelah pos 3 ada shelter 1 berupa dataran luas cukup untuk ngecamp disitu.
Konon sih ada penunggunya kalau malem, namanya mbak s*ci, rambutnya panjang
pakek baju putih gituh (cerita orang-orang di basecamp). Oke forget about the
rumor, di shelter 1 kami tiba tengah hari. Sekalian istirahat makan siang
selama satu jam. Habis itu menuju shelter 2 yang jaraknya lumayan lama sekitar
2 jam. Di shelter 2 pas waktu itu sih kagak ada plakat (ilang ditelan macan
kali ya wkwkwk). Habis shelter 2 ini nih jalanan putus semasa yang paling
terkenal di jalur gunung Kerinci, jalur akar selokan air. Jadi nanjaknya kadang
harus lewat akar-akar pohon gitu kayak terowongan. Belum lagi nglewatin pinggir
selokan dan harus pegangan ke akar supaya keseimbangan badan tetap terjaga.
Unik banget deh pokoknya, beda dari gunung di Jawa (kayak udah menapaki semua
gunung di Jawa aje dah loh wkwkwk). Nah, perjalanan dari shelter 2 ke shelter 3
kurang lebih selama 2 jam juga. Waktu itu ane tepat tiba di shelter 3, jam 5an
sore. Langsung buat tenda pas kenceng-kenceng banget anginnya. Habis itu makan,
buat PR banyak dari rumah, habis itu istirahat buat siap2 nanjak pagi-pagi
banget. O iya, rumor lagi nih. Katanya di shelter 3 ada penunggunya juga.
Namanya mbah jen*got. Konon je*nggotnya itu puanjang sampek melebihi kaki gitu.
Tapi Alhamdulillah sih ya, ane tau cerita-cerita ini pas udah di basecamp. Jadi enggak sreng sreeeng gimanaaa gitu pas
tidur dan pas banget waktu itu ane tidur di tenda sendiri pula. Hmmm tapi ya
alhamdulillah gak ada apa-apa kok selama niat mendakinya itu baik. Hehehehe… Yang ada mah gemetar terus awak nih, dinginnya enggak ketulungan
di shelter 3. Maklum ya ketinggiannya aja udah 3000an lebih disitu.
|
Shelter 3 |
Keesokan
harinya, ane dibangunin sama bang Ijat sekitar pukul 03.00 pagi untuk mengejar
sunrise. Perjalanan dari shelter 3 ke puncak membutuhkan waktu kurang lebih 2
jam waktu normal. Vegetasi tumbuhan mulai berkurang yang menandakan jalur ke puncak mulai
berpasir. Sebelum tiba di puncak terdapat tugu memoriam untuk mengenang seorang
pendaki yang konon hilang raganya dan hanya menyisakan peralatan pendakiannya,
yaitu Tugu Yudha. Sebenarnya enggak hanya tugu Yudha aja sih, ada beberapa
gundukan batu juga yang menandakan makam pendaki hilang. Tapi yang terkenal ya
si Tugu Yudha itu.
Setelah itu sampai di puncak sekitar pukul 06.00 pagi. Langsung
cap cus foto-foto. Kebenaran waktu itu banyak kelompok yang bebarengan sama
kita. Jadi foto di plakat 3805 mdpl ngantrinya minta ampun dah. Hufft..
Habis selesai menikmati indahnya pemandangan alam dari
pucuk tertinggi di Sumatra. Kami langsung
turun ke camp. Tiba di camp langsung makan dan minum. Kemudian packing tenda
dan carrier, siap-siap turun. Super fast track dah kalau turun. Kami mulai
turun pukul 10.00, langsung istirahat sejenak di shelter 1 pukul 13.00-an.
Lanjut lagi jalan sampai pintu rimba deh, kadang berhenti sejenak di pos 3, pos
2 dan pos 1. Tiba di basecamp sekitar setengah 5 sore. Langsung nyari toko,
beli es. Eeeladah, ternyata yang punya toko orang jawa. Ngewes ngomong jowo wes
hahhaha (gak fokus).
The
only one taken photo on the peak was blur itu membuat hati dongkol sekaleee :(
Tips
untuk naik gunung Kerinci sih yang penting pintar-pintar milih cuaca dan musim
aja waktu kesana. Kayak ane kebeneran pas ada bencana alam kabut asap dah. Jadi
gunungnya agak ngerokok-rokok gimana gitu kalau dipandang dari basecamp enggak
sedep banget. L
Kemudian porter/guide hubungin bener-bener jauh-jauh hari buat booking pas mau
nanjak hari H. Sekalian deal-in harga per harinya berapa (penting). Logistik
yang penting safety aja buat sampai beberapa hari pendakian. O iya hati-hati
mungkin ya antara pos 2-pos 3. Katanya disitu sih kalau beruntung (hufft,
amit-amit), bakal nemuin seliweran macan/harimau Sumatra. So be careful since
your hiking.
Iya
sekian dulu pengalaman admin waktu mendaki gunung ini ya. Even it’s the highest
volcano but it’s not the best hiking mountain I ever climbed. But still
everybody will have a different memory, won’t it? ;) So enjoy your time to hike
this mountain. See you~
|
Au sommet du mont Kerinci 3805 metre d'altitude avec mes amis |
|
Lereng gunung Kerinci |
|
Jalur ke Puncak |
|
The highest volcano, "I did it" ;) |
|
Tugu Macan |
Aucun commentaire:
Enregistrer un commentaire